Sabtu, 24 Oktober 2015

MANAJEMEN KEUANGAN



PENDAHULUAN
EVOLUSI TEORI KEUANGAN

Keputusan dibidang keuangan pada prinsipnya menyangkut tiga hal yaitu keputusan investasi atau investment decision, kepitusan pemenuhan kebutuhan dana atau financing decision, dan keputusan pendistribusian keuntungan atau distribution decition, ada yang menyebutnya dividen policy. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh manajer keuangan, di per;ukan suatu studi empiris.

KONSEP PASAR MODAL EFISIEN DAN ANALISIS PENDISKOTOAN ALIRAN KAS
Teori keuangan pada prinsipnya menjelaskan tentang bagaimana orang atau perusahaan seharusnya berperilaku, dan kemudian di kembangkan teori yang lebih formal untuk mempelajari perilaku orang atau perusahaan. Teori keuangan tersebut berlaku dengan berbagai asumsi. Asumsi penting dalam teori keuangan adalah asumsi pasar modal yang efisien.meskipun terdapat beberapa perbedaan diantara penulis, namun pasar modal dikatakan efisien jika: (a) tidak ada biaya transaksi atau brokerage costs; (b) tidak ada pajak; (c) terdapat begitu banyak penjual dan pembeli sehingga tak seorangpun mampu mempengaruhi harga pasar saham; (d) baik penjual atau pembeli adalah price taker; (e) baik individe maupun perusahaan mempunyai akses yang sama ke pasar modal; (f) informasi tersedia untuk semua pelaku pasar modal tanpa biaya atau no information costs; (g) semua pelaku mempunyai harapan yang sama atau homogeneus expectations; dan (h) tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress.
Dalam manajemen keuangan di pelajari manajemen tentang real asset atau aktiva riil seperti proyek-proyek perusahaan atau bahkan perusahaan secara keseluruhan, dan financial asset atau asset financial seperti saham dan obligasi. Proses penilaian aliran kas dimasa datang tersebut disebut dengan discounted cash analysis atau analisa pendiskontoan aliran kas. Dasar bagi analisis pendiskontoan ini adalah nilai waktu uang atau time value of money. Secara sederhana nilai konsep waktu uang ini adalah bahwa satu rupian yang dimiliki saat ini nilainya lebih besar daripada satu rupiahpada masa yang akan datang. Karena satu rupiah pada saat ini dapat diinvestasikan pada asset riil atau asset financial dan memberikan keuntungan dimasa datang.
Pendiskontoan aliran kas pada prinsipnya menyangkut beberapa hal; pertama, estimasi aliran kas dimasa datan. Untuk beberapa asst estimasi aliran kasnya relative lebih mudah. Kedua, tingkat resiko aliran kas. Alhirnya menentukan hasil sekarang aliran kas atas daras discountrate yang reasonable.
TEORI STRUKTUR MODAL
Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan adalah bagaimana perusahaan memperoleh modal untuk memenuhi kebutuhan investasinya? Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) mempublikasikan salah satu teori yang sangat spektakuler tentang teori manajemen keuangan modern, mereka dalam papernya menyimpulkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Dalam pembuktiannya tampak bahwa jika nilai perusahaan yang menggunakan utang ternyata lebih tinggi daripada nilai perusahaan yang tidak menggunakan utang, maka investor yang memiliki saham di perusahaan yang di biayai dengan utang dapat meningkatkan pendapatannya dengan menjual sahamnya dan menggunakan dana tersebut di tambah dengan utang untuk membeli saham perusahaan yang tidak memiliki utang. Jika teori MM ini benar, maka manajer keuangan tidak perlu memperhatikan keputusan pemenuhan kebutuhan dana dan rekayasa keuangan atau financial engineering tidak akan berkembang karena financing decision tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
TEORI DIVIDEN
            Franco Modigliani dan Merton H. Miller juga menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Dalam papernya MM beranggapan bahwa setiaap investor bersikap rasional dalam arti selalu ingin meningkatkan kemakmurannya dan mereka juga mengasumsikan bahwa capital budgeting policy juga tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen. MM menyimpulkan bahwa kebijakan dividen seperti halnya struktur modal adalah tidak relevan. Jika paper ini digabungankan dengan paper yang pertaman tentang struktur modal maka memiliki implikasi yang sangat penting bagi manajer keuangan. Dengan asumsi pasar modal yang sempurnya, maka nilai perusahaan hanya ditentukan oleh capital budgeting decisions karena keputusan ini akan menentukan aliran kas perusahaan di masa datang dan tingkat resiko aliran kas tersebut. Keputusan bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan dananya atau financing decisions dan apakan laba yang diperoleh akan di bagikan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak ada pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
TEORI PORTOFOLIO DAN CAPITAL ASSET PRINCING MODEL
Portofolio adalah sekumpulan asset baik asset riil maupun asset financial. Pada tahun 1952 Harry Markowitz sebagai father of modern portofolio mengatakan bahwa secara teoritis , risiko dapat di kurangi dengan cara mengkombinasikan asset secara individu akan lebih besar dari pada resiko portofolio. Kunci utama dari pemikiran ini adalah bahwa return asset tidak selalu berkorelasi positif satu sama lain secara sempurna. Meskipun Harry Markowitz mengatakan bagaimana mengukur resiko tetapi tidak menyebutkan secara spesifik tentang hubungan Antara return dengan resiko. Baaru tujuh tahun kemudian Jon Lintner, Jan Moissin, dan William Sharpe mengembangkan Capital Asset Princing Model (CAPM) yang menunjukan hubungan Antara resiko dan return. CAPM menjelaskan bahwa return suatu asset adalah fungsi dari risk free rate atau tingkat keuntungan bebas resiko, tingkat keuntungan yang disyaratkan atas portofolio pasar, dan volatility return asset relative terhadap return portofolio pasar yang di tunjukan oleh koefisien beta.
TEORI OPSI
Opsi adalah suatu hak untuk menjual atau membeli suatu asset dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Karakter utama suatu opsi adalah bahwa tidak mungkin memiliki nilai negatif, karena jika nilai opsi tersebut negatif maka pemegan opsi tidak perlu mengeksekusi opsinya. Meskipun hingga kini teori opsi ini tidak begitu penting dalam corporate finance, namun demikian keputusan-keputusan di bidang keuangan dapat di analisis dan dipahami lebih baik dengan kerangka opsi teori opsi.
EFISIEN PASAR DAN RISK-RETURN TRADE OFF
Salah satu teori yang sangat penting adalah hipotesis pasar efisien atau the efficient markets hypothesys (EMH). Yang dimaksud dengan efisien adalah efisien secara informational efisien sebagai lawan dari secara operasional efisien. Sehingga pasar yang efisien adalah suatu pasar dimana harga yang mencerminkan semua informasi yang di ketahui atau known information. Tetapi perlu di ingat bahwa suatu pasar dapat efisien hanya bila terdapat begitu besar orang yang percaya bahwa pasar tidak efisien dan mereka berusaha untuk memperoleh excess return- yaitu return yang lebih besar dari pada yang semestinyasesuai dengan tingkat resiko suatu asset.
Empat kondisi yang harus dipenuhi agar suatu pasar dikatakan secara informasional efisien: (a) informasi harus dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi semua partisipan pasar modal pada saat yang sama, (b) tidak ada biaya transaksi, pajak, dan barrier transaksi lainnya, (c) partisipan secara individu tidak akan mampu mempengaruhi harga saham, dan (d) semua partisipan pasar modal bersikap rasional yaitu mereka selalu ingin memaksimumkan expected utility. Pada kenyataannya keempat tepri tersebut sulit dipenuhi karena diperlukan biaya untuk memperoleh informasi, beberapa partisipan memperoleh informasi pada saat yang berbeda, terdapat pajak dan biaya transaksi atau broker dan sebagainya.
EMH membagi pasar modal menjadi tiga bentuk: (a) bentuk lemah atau weak from efficiency, (b) bentuk agak kuat atau semistrong form efficiency, dan (c) bentuk kuat atau strong from efficiency. Pada bentuk pertama EMH perlu menguji secara empiris untuk dapat menjelaskan keadaan nyatanya, dua pengujian yag dilakukan adalah pengujian korelasi perubahan harga selama beberapa wakt, dan pengujian tentang profitabilitas berbagai technical  trading rules. EMH menyatakan bahwa harga hanya berubah sebagai reaksi atas adanya informasi baru dank arena informasi tersebut dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap harga saham, maka kita berharap bahwa perubahan harga saham harian akan mengikuti pola yang acak. Oleh karena itu banyak studi menguji atau mengukur korelasi return securitas selama beberapa periode. Kedua adala semistrong from efficiency, dimana hanya harga saham dalam pasar bentuk inimencerminkan perubahan harga saham masa lalu dan informasi lain yang telah di publikasikan other publicy available information. Dan terakhir adalah bentuk kuat atau string from efficiency. Dalam pasar bentuk terakhir ini harga saham mencerminkan semua informasi, baik yang di publikasikan maupun tidak.
Sekali lagi, efficient markets hyphotesys memiliki implikasi yang sangat penting baik bagi investor maupun manajer. Bagi investor konsep ini menyarankan bahwa strategi yang optimal adalah mencakup pemilihan tingkat resiko yang tepat, penciptaan portofolio yang sesuai dengan tingkat resiko yang di inginkan. Dan minimalisasi biaya transaksi. Sedangkan bagi manajer, konsep ini menyarankan bahwa nilai perusahaan tidak ditentukan oleh transaksi financial markets; karena jika transaksi di financial markets memiliki net present value sama dengan nol, maka nilai perusahaan hanya dapat di tingkatkan melalui transaksi produck markets.
TEORI KEAGENAN
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Tetapi dalam kenyataannya tidak jarang manajer memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama tersebut yang mungkin bias memicu konflik. Konflik kepentingan antar agen sering disebut dengan agency problem. Agency problem biasanya terjadi antara manajer dan pemegang saham.
TEORI INFORMASI ASYMETRIK
Manajer pada umumnya tidak mengetahui pengetahuan yang lebih tentang pasar saham dan tingkat bunga di masa datang, tetapi mereka umumnya lebih mengetahui kondisi dan prospek perusahaan. Jika seorang manajer mengetahui prospek perusahaan lebih baik daripada analisi atau investor maka muncul apa yang disebut dengan asymmetric information. Dampak potensial timbulya asymmetric information adalah kegagalan pasar. Teori asymmetric ini sangat besar peranannya didalam manajemen keuangan. Adanya informasi yang tidak simetrik Antara insider dengan investor mengakibatkan kebijakan perusahaan direspon tidak seperti yang diharapkan.












BAB 1
TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN KEUANGAN DAN DISIPLIN ILMU YANG LAIN
Dalam penerapannya manajemen keuangan tidak dapat berdiri sendiri. Manjemen keuangan selalu berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu yang lain seperti akuntansi, ilmu ekonomi mikro dan makro, dan lain-lain.
Akuntansi
Hampir dalam setiap pengambilan keputusan, manjemen keuangan bertitik tolak dari data-data akuntansi. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap pengembangan laporan keuangan baik sebagai alat ukur prestasi manajemen di masa lalu maupun sebagai dasar pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.tugas seorang akuntan meliputi penyiapan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, serta terhadap validitas dan kuantitas data yang dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.
Ilmu ekonomi
Manajemen keuangan sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi karena setiap perusahaan beroperasi dalam kerangka ekonomi. Manjer keuangan harus mengetahui kerangka ekonomi dan menggunakan teori ekonomi sebagai alat bantu untuk mencapai efisiensi operasi. Ada dua bidang ilmu ekonomi, yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
Pemasaran, produksi dan metode kuantitatif
Manajer keuangan harus bekerja bersama-sama dengan manajer pemasaran dan operasi dalam menerjemahkan kebijakan perusahaan. Mareka perlu mempertimbangkan pengaruh pengembangan produk baru, rencana promosi, distribusi, dan strategi penentuan harga terhadap keuangan perusahaan. Manajer produksi juga perlumemperhitungkan dampak kepuasan investasi, jaringan kerja, otomatisasi, penentuan kapasitas produksi, pengawasan kualitas penentuan standarbahan dan kontinuitas operasi terhadap aliran kas perusahaan.


TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Maksimisasi Profit
Tujuan pokok yang ingin dicapai manajer keuanagan adalah memaksimumkan profit.namun perlu disadari bahwa tujuan ini memiliki banyak kelemahan. Pertama, standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit, ingat profit maksimum dapat dicapai pada saat biaya marginalsama dengan pendapatanmarginal, adalah bersifat statis karena tidak memperhatikan dimensi waktu. Kedua, pengertian profit itu sendiri bias menyesatkan.apakah perusahaan harus memaksimumkan jumlah profit secara nominal ataukah tingkat profit? Apabila tingkat profit atau keuntungan yang ingin dimaksimumkan, maka timbul masalah tingkat keuntungan. Ketiga, adalah menyangkut resiko yang berkaitan dengansetiap alternaif keputusan.memaksimumkan profit tanpa memperhitungkan tingkat resiko setiap alternative akan sangat menyesatkan. Dan yang terakhir adalah apabila memaksimumkan profit merupakan tujuan utama maka akan sangan mudah hal ini dilakukan oleh perusahaan.
Memaksimumkan Kemakmuran Pemegang Saham Melalui Maksimisasi Nilai Perusahaan
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan datang dimasa datang. Kemakmuran pemegang saham akan menungkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu harga saham terbentuk dipasar modal dan di tentukan oleh beberapa factor seperti harga per lembar saham. Apabila perusahaan melakukaninvestasi yang bersifat spekulatif, ada kecenderungan harga saham akan turun karena resikousahanya menjadi semakin besar. Dengan demikian total kemakmuran pemegang saham dapat diukur dengan menilai peningkatan total kepemilikan saham dikalikan dengan harga saham per lembar.
KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM PERUSAHAAN (AGENCY CONFLICTS)
Yang dimaksud dengan konflik antar kelompok adalah konflik yang timbul Antara pemilik, karyawan, dan manajer perusahaan dimana ada kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Konflik antar kelompok lainnya terjadi Antara stackholders dengan debtholders. Seharusnya manajemen sebagai agen pemegang saham harus mengambil keputusan on the best on interest of stockholders. Tetapi dalam kenyataanya seringkali manajer justru lebih mementingkan kepentingan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar