PENDAHULUAN
EVOLUSI TEORI KEUANGAN
Keputusan
dibidang keuangan pada prinsipnya menyangkut tiga hal yaitu keputusan investasi
atau investment decision, kepitusan pemenuhan kebutuhan dana atau financing
decision, dan keputusan pendistribusian keuntungan atau distribution decition,
ada yang menyebutnya dividen policy. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya
dilakukan oleh manajer keuangan, di per;ukan suatu studi empiris.
KONSEP PASAR MODAL
EFISIEN DAN ANALISIS PENDISKOTOAN ALIRAN KAS
Teori
keuangan pada prinsipnya menjelaskan tentang bagaimana orang atau perusahaan
seharusnya berperilaku, dan kemudian di kembangkan teori yang lebih formal
untuk mempelajari perilaku orang atau perusahaan. Teori keuangan tersebut
berlaku dengan berbagai asumsi. Asumsi penting dalam teori keuangan adalah
asumsi pasar modal yang efisien.meskipun terdapat beberapa perbedaan diantara
penulis, namun pasar modal dikatakan efisien jika: (a) tidak ada biaya
transaksi atau brokerage costs; (b) tidak ada pajak; (c) terdapat begitu banyak
penjual dan pembeli sehingga tak seorangpun mampu mempengaruhi harga pasar
saham; (d) baik penjual atau pembeli adalah price taker; (e) baik individe
maupun perusahaan mempunyai akses yang sama ke pasar modal; (f) informasi
tersedia untuk semua pelaku pasar modal tanpa biaya atau no information costs;
(g) semua pelaku mempunyai harapan yang sama atau homogeneus expectations; dan
(h) tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress.
Dalam
manajemen keuangan di pelajari manajemen tentang real asset atau aktiva riil
seperti proyek-proyek perusahaan atau bahkan perusahaan secara keseluruhan, dan
financial asset atau asset financial seperti saham dan obligasi. Proses
penilaian aliran kas dimasa datang tersebut disebut dengan discounted cash
analysis atau analisa pendiskontoan aliran kas. Dasar bagi analisis
pendiskontoan ini adalah nilai waktu uang atau time value of money. Secara
sederhana nilai konsep waktu uang ini adalah bahwa satu rupian yang dimiliki
saat ini nilainya lebih besar daripada satu rupiahpada masa yang akan datang.
Karena satu rupiah pada saat ini dapat diinvestasikan pada asset riil atau
asset financial dan memberikan keuntungan dimasa datang.
Pendiskontoan
aliran kas pada prinsipnya menyangkut beberapa hal; pertama, estimasi aliran
kas dimasa datan. Untuk beberapa asst estimasi aliran kasnya relative lebih
mudah. Kedua, tingkat resiko aliran kas. Alhirnya menentukan hasil sekarang
aliran kas atas daras discountrate yang reasonable.
TEORI STRUKTUR MODAL
Salah
satu keputusan penting yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan adalah
bagaimana perusahaan memperoleh modal untuk memenuhi kebutuhan investasinya?
Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) mempublikasikan salah
satu teori yang sangat spektakuler tentang teori manajemen keuangan modern,
mereka dalam papernya menyimpulkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi
oleh struktur modal. Dalam pembuktiannya tampak bahwa jika nilai perusahaan
yang menggunakan utang ternyata lebih tinggi daripada nilai perusahaan yang
tidak menggunakan utang, maka investor yang memiliki saham di perusahaan yang
di biayai dengan utang dapat meningkatkan pendapatannya dengan menjual sahamnya
dan menggunakan dana tersebut di tambah dengan utang untuk membeli saham
perusahaan yang tidak memiliki utang. Jika teori MM ini benar, maka manajer
keuangan tidak perlu memperhatikan keputusan pemenuhan kebutuhan dana dan
rekayasa keuangan atau financial engineering tidak akan berkembang karena
financing decision tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
TEORI DIVIDEN
Franco
Modigliani dan Merton H. Miller juga menguji pengaruh kebijakan dividen
terhadap harga saham. Dalam papernya MM beranggapan bahwa setiaap investor
bersikap rasional dalam arti selalu ingin meningkatkan kemakmurannya dan mereka
juga mengasumsikan bahwa capital budgeting policy juga tidak dipengaruhi oleh
kebijakan dividen. MM menyimpulkan bahwa kebijakan dividen seperti halnya
struktur modal adalah tidak relevan. Jika paper ini digabungankan dengan paper
yang pertaman tentang struktur modal maka memiliki implikasi yang sangat
penting bagi manajer keuangan. Dengan asumsi pasar modal yang sempurnya, maka
nilai perusahaan hanya ditentukan oleh capital budgeting decisions karena
keputusan ini akan menentukan aliran kas perusahaan di masa datang dan tingkat
resiko aliran kas tersebut. Keputusan bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan
dananya atau financing decisions dan apakan laba yang diperoleh akan di bagikan
dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak ada pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan.
TEORI PORTOFOLIO DAN CAPITAL ASSET
PRINCING MODEL
Portofolio
adalah sekumpulan asset baik asset riil maupun asset financial. Pada tahun 1952
Harry Markowitz sebagai father of modern portofolio mengatakan bahwa secara
teoritis , risiko dapat di kurangi dengan cara mengkombinasikan asset secara
individu akan lebih besar dari pada resiko portofolio. Kunci utama dari
pemikiran ini adalah bahwa return asset tidak selalu berkorelasi positif satu
sama lain secara sempurna. Meskipun Harry Markowitz mengatakan bagaimana
mengukur resiko tetapi tidak menyebutkan secara spesifik tentang hubungan
Antara return dengan resiko. Baaru tujuh tahun kemudian Jon Lintner, Jan Moissin,
dan William Sharpe mengembangkan Capital Asset Princing Model (CAPM) yang
menunjukan hubungan Antara resiko dan return. CAPM menjelaskan bahwa return
suatu asset adalah fungsi dari risk free rate atau tingkat keuntungan bebas
resiko, tingkat keuntungan yang disyaratkan atas portofolio pasar, dan
volatility return asset relative terhadap return portofolio pasar yang di
tunjukan oleh koefisien beta.
TEORI OPSI
Opsi
adalah suatu hak untuk menjual atau membeli suatu asset dengan harga tertentu
selama jangka waktu tertentu. Karakter utama suatu opsi adalah bahwa tidak
mungkin memiliki nilai negatif, karena jika nilai opsi tersebut negatif maka
pemegan opsi tidak perlu mengeksekusi opsinya. Meskipun hingga kini teori opsi
ini tidak begitu penting dalam corporate finance, namun demikian
keputusan-keputusan di bidang keuangan dapat di analisis dan dipahami lebih
baik dengan kerangka opsi teori opsi.
EFISIEN PASAR DAN RISK-RETURN TRADE
OFF
Salah
satu teori yang sangat penting adalah hipotesis pasar efisien atau the
efficient markets hypothesys (EMH). Yang dimaksud dengan efisien adalah efisien
secara informational efisien sebagai lawan dari secara operasional efisien.
Sehingga pasar yang efisien adalah suatu pasar dimana harga yang mencerminkan
semua informasi yang di ketahui atau known information. Tetapi perlu di ingat
bahwa suatu pasar dapat efisien hanya bila terdapat begitu besar orang yang
percaya bahwa pasar tidak efisien dan mereka berusaha untuk memperoleh excess
return- yaitu return yang lebih besar dari pada yang semestinyasesuai dengan
tingkat resiko suatu asset.
Empat
kondisi yang harus dipenuhi agar suatu pasar dikatakan secara informasional
efisien: (a) informasi harus dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi
semua partisipan pasar modal pada saat yang sama, (b) tidak ada biaya
transaksi, pajak, dan barrier transaksi lainnya, (c) partisipan secara individu
tidak akan mampu mempengaruhi harga saham, dan (d) semua partisipan pasar modal
bersikap rasional yaitu mereka selalu ingin memaksimumkan expected utility.
Pada kenyataannya keempat tepri tersebut sulit dipenuhi karena diperlukan biaya
untuk memperoleh informasi, beberapa partisipan memperoleh informasi pada saat
yang berbeda, terdapat pajak dan biaya transaksi atau broker dan sebagainya.
EMH
membagi pasar modal menjadi tiga bentuk: (a) bentuk lemah atau weak from
efficiency, (b) bentuk agak kuat atau semistrong form efficiency, dan (c)
bentuk kuat atau strong from efficiency. Pada bentuk pertama EMH perlu menguji
secara empiris untuk dapat menjelaskan keadaan nyatanya, dua pengujian yag
dilakukan adalah pengujian korelasi perubahan harga selama beberapa wakt, dan
pengujian tentang profitabilitas berbagai technical trading rules. EMH menyatakan bahwa harga hanya
berubah sebagai reaksi atas adanya informasi baru dank arena informasi tersebut
dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap harga saham, maka kita berharap
bahwa perubahan harga saham harian akan mengikuti pola yang acak. Oleh karena
itu banyak studi menguji atau mengukur korelasi return securitas selama
beberapa periode. Kedua adala semistrong from efficiency, dimana hanya harga
saham dalam pasar bentuk inimencerminkan perubahan harga saham masa lalu dan
informasi lain yang telah di publikasikan other publicy available information.
Dan terakhir adalah bentuk kuat atau string from efficiency. Dalam pasar bentuk
terakhir ini harga saham mencerminkan semua informasi, baik yang di
publikasikan maupun tidak.
Sekali
lagi, efficient markets hyphotesys memiliki implikasi yang sangat penting baik
bagi investor maupun manajer. Bagi investor konsep ini menyarankan bahwa
strategi yang optimal adalah mencakup pemilihan tingkat resiko yang tepat,
penciptaan portofolio yang sesuai dengan tingkat resiko yang di inginkan. Dan
minimalisasi biaya transaksi. Sedangkan bagi manajer, konsep ini menyarankan
bahwa nilai perusahaan tidak ditentukan oleh transaksi financial markets;
karena jika transaksi di financial markets memiliki net present value sama
dengan nol, maka nilai perusahaan hanya dapat di tingkatkan melalui transaksi
produck markets.
TEORI KEAGENAN
Tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan
sebagai memaksimumkan harga saham. Tetapi dalam kenyataannya tidak jarang
manajer memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama
tersebut yang mungkin bias memicu konflik. Konflik kepentingan antar agen
sering disebut dengan agency problem. Agency problem biasanya terjadi antara
manajer dan pemegang saham.
TEORI INFORMASI ASYMETRIK
Manajer
pada umumnya tidak mengetahui pengetahuan yang lebih tentang pasar saham dan
tingkat bunga di masa datang, tetapi mereka umumnya lebih mengetahui kondisi
dan prospek perusahaan. Jika seorang manajer mengetahui prospek perusahaan
lebih baik daripada analisi atau investor maka muncul apa yang disebut dengan
asymmetric information. Dampak potensial timbulya asymmetric information adalah
kegagalan pasar. Teori asymmetric ini sangat besar peranannya didalam manajemen
keuangan. Adanya informasi yang tidak simetrik Antara insider dengan investor
mengakibatkan kebijakan perusahaan direspon tidak seperti yang diharapkan.
BAB 1
TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN DAN DISIPLIN
ILMU YANG LAIN
Dalam
penerapannya manajemen keuangan tidak dapat berdiri sendiri. Manjemen keuangan
selalu berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu yang lain seperti
akuntansi, ilmu ekonomi mikro dan makro, dan lain-lain.
Akuntansi
Hampir
dalam setiap pengambilan keputusan, manjemen keuangan bertitik tolak dari
data-data akuntansi. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggung jawab
terhadap pengembangan laporan keuangan baik sebagai alat ukur prestasi
manajemen di masa lalu maupun sebagai dasar pengambilan keputusan dimasa yang
akan datang.tugas seorang akuntan meliputi penyiapan laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba rugi, serta terhadap validitas dan kuantitas data yang
dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.
Ilmu ekonomi
Manajemen
keuangan sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi karena setiap perusahaan
beroperasi dalam kerangka ekonomi. Manjer keuangan harus mengetahui kerangka
ekonomi dan menggunakan teori ekonomi sebagai alat bantu untuk mencapai
efisiensi operasi. Ada dua bidang ilmu ekonomi, yaitu ilmu ekonomi mikro dan
ilmu ekonomi makro.
Pemasaran, produksi dan metode
kuantitatif
Manajer
keuangan harus bekerja bersama-sama dengan manajer pemasaran dan operasi dalam
menerjemahkan kebijakan perusahaan. Mareka perlu mempertimbangkan pengaruh
pengembangan produk baru, rencana promosi, distribusi, dan strategi penentuan
harga terhadap keuangan perusahaan. Manajer produksi juga perlumemperhitungkan
dampak kepuasan investasi, jaringan kerja, otomatisasi, penentuan kapasitas
produksi, pengawasan kualitas penentuan standarbahan dan kontinuitas operasi
terhadap aliran kas perusahaan.
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Maksimisasi Profit
Tujuan
pokok yang ingin dicapai manajer keuanagan adalah memaksimumkan profit.namun
perlu disadari bahwa tujuan ini memiliki banyak kelemahan. Pertama, standar
ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit, ingat profit maksimum dapat dicapai
pada saat biaya marginalsama dengan pendapatanmarginal, adalah bersifat statis
karena tidak memperhatikan dimensi waktu. Kedua, pengertian profit itu sendiri
bias menyesatkan.apakah perusahaan harus memaksimumkan jumlah profit secara
nominal ataukah tingkat profit? Apabila tingkat profit atau keuntungan yang
ingin dimaksimumkan, maka timbul masalah tingkat keuntungan. Ketiga, adalah
menyangkut resiko yang berkaitan dengansetiap alternaif keputusan.memaksimumkan
profit tanpa memperhitungkan tingkat resiko setiap alternative akan sangat
menyesatkan. Dan yang terakhir adalah apabila memaksimumkan profit merupakan
tujuan utama maka akan sangan mudah hal ini dilakukan oleh perusahaan.
Memaksimumkan Kemakmuran Pemegang
Saham Melalui Maksimisasi Nilai Perusahaan
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang
diharapkan akan datang dimasa datang. Kemakmuran pemegang saham akan menungkat
apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu harga saham
terbentuk dipasar modal dan di tentukan oleh beberapa factor seperti harga per
lembar saham. Apabila perusahaan melakukaninvestasi yang bersifat spekulatif,
ada kecenderungan harga saham akan turun karena resikousahanya menjadi semakin
besar. Dengan demikian total kemakmuran pemegang saham dapat diukur dengan
menilai peningkatan total kepemilikan saham dikalikan dengan harga saham per
lembar.
KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM
PERUSAHAAN (AGENCY CONFLICTS)
Yang
dimaksud dengan konflik antar kelompok adalah konflik yang timbul Antara
pemilik, karyawan, dan manajer perusahaan dimana ada kecenderungan manajer
lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Konflik antar
kelompok lainnya terjadi Antara stackholders dengan debtholders. Seharusnya
manajemen sebagai agen pemegang saham harus mengambil keputusan on the best on
interest of stockholders. Tetapi dalam kenyataanya seringkali manajer justru
lebih mementingkan kepentingan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar